01839 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059040001200100100002900112245004600141300002100187020002200208082001100230084001700241260003100258504002900289520124900318650003001567850001201597INLIS00000000069649320240327114004 a0010-0324000033ta240327 0  aJIPUBAY aTatang Muh Nasir, S.Pd.I1 aHakikat cinta /cTatang Muh Nasir, S.Pd.I a100 hlm ;c21 cm a978-623-06-0187-3 a297.51 a297.51 TAT h aJakarta :bIndocamp,c2021 aBibliografi : halaman 96 aBerbicara cinta artinya berbicara sesuatu yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Bahkan, sejak zaman Nabi Adam 'alaihissalam sampai kelak hari kiamat datang, pembahasan tentang cinta tidak akan selesai. Setiap generasi mempunyai bahasan menarik dan pelik tentangnya. Islam sebagai agama paripurna, juga andil membahas topik ini. Islam mengatur tentang cara bercinta, dan siapa yang layak dicinta. Bahkan, tidak jararig kita temukan jargon, "Islam sebagai agama cinta Juga banyak manusia menemukan jati diri dan bangkit, bahkan menemukan bakat yang selamanya terpendam dalam dirinya karena cinta. Meskipun tidak sedikit pula dengan cinta orang justru kehilangan akal sehat dan melakukan berbagai kejahatan yang sangat tidak manusiawi atas nama cinta. Lantas apakah yang dimaksud cinta? Hakikat Cinta dan Klasifikasinya Menurut Imam Al-Ghazali, yang perlu dipahami sebelum membahas hakikat cinta adalah pengetahuan dan penemuan Si Pencinta. Menurutnya, cinta tidak akan tergambar, atau minimal tidak akan ada dalam sosok seseorang jika kita tidak mengetahui pada sosok yang ingin dicinta. Karenanya, semua benda-benda mati tidak bisa dikatakan sebagai pencinta, karena tidak memiliki indra untuk menemukan apapun yang layak untuk dicinta. 4aCinta - Aspek Agama Islam aJIPUBAY